Google

Wereng




Pada tanaman padi terdapat 4 jenis wereng yaitu wereng coklat (Nilapavarta lugens Stal.), wereng punggung putih (Sogatella furcifera Horvath), wereng hijau (Nephotettix spp) dan wereng loreng (Recilia dorsalis). Dua jenis yang disebut awal disebut wereng batang (plant hopper) sedangkan 2 jenis yang terakhir disebut wereng daun (leaf hopper). Yang paling sering menimbulkan masalah pada tanaman padi adalah wereng hijau dan wereng coklat.

Wereng Coklat

Morfologi dan Biologi

Imago. Pada imago wereng coklat terjadi dimorfisme yaitu terdapatnya dua bentuk imago; makroptera (bentuk yang bersayap panjang) dan brakhiptera (bentuk yang bersayap pendek). Makroptera berfungsi untuk melakukan pemencaran kalau populasi sudah padat atau kalau tanaman tua sehingga sumber makanan tidak tersedia lagi. Panjang tubuh imago jantan 2-3 mm sedangkan yang betina 3-4 mm. Imago betina mempunyai abdomen yang lebih gemuk daripada imago jantan. Warna tubuh seluruhnya coklat kekuningan sampai coklat tua. Seekor imago betina dalam masa hidupnya selama 10-24 hari mampu meletakkan telur sebanyak 300-350 butir.

Telur. Bentuknya lonjong dan diletakkan berkelompok seperti sisiran pisang di dalam jaringan pelepah daun yang menempel pada batang. Warna telur transparan keputihan dengan panjang 1,3mm. Telur akan menetas 7-10 hari setelah diletakkan.

Nimfa. Terdiri dari 5 fase perkembangan (instar) yang berlangsung selama 12-15 hari. Setiap instar dapat dibedakan dari ukuran tubuh dan bakal sayap yang semakin membesar. Nimfa instar pertama panjangnya 0,6mm dan berwarna putih keabu-abuan sedangkan instar 5 berukuran panjang 2,0mm dan berwarna coklat.

Gejala serangan

Serangan mulai dari persemaian sampai waktu panen. Nimfa dan imago mengisap cairan tanaman pada bagian pangkal batang padi. Gejala kerusakan yang terlihat pada tanaman berupa kelayuan dan mengeringnya daun mulai dari daun tua kemudian meluas dengan cepat ke seluruh bagian tanaman sehingga tanaman mati. Kalau populasi wereng tinggi dapat menyebabkan matinya tanaman dalam satu hamparan (hopper burn).

Selain kerusakan langsung, wereng coklat dapat menularkan penyakit virus kerdil rumput dan kerdil hampa.

Wereng hijau

Yang penting sebagai hama padi di Indonesia adalah N. nigropectus dan N. virescens

Morfologi dan Biologi

N. Nigropectus

Imago. Berwarna hijau daun, panjang 4-6mm. Pada sayap depan terdapat bercak hitam di bagian tengah dan bagian ujungnya. Abdomennya berwarna coklat. Kepala berwarna lebih gelap dibandingkan N. virescens. Seekor imago betina mampu bertelur 100-200 butir dalam hidupnya selama 4 minggu.

Telur. Telur diletakkan di dalam jaringan daun yang lunak dalam barisan-barisan sejumlah 25 butir. Telur akan menetas seminggu setelah diletakkan

Nimfa. Mula-mula berwarna putih kemudian berangsur-angsur berubah menjadi hijau sesuai dengan perkembangannya. Kehadiran nimfa wereng hijau ditandai dengan banyaknya eksuvia (bekas ganti kulit) pada daun. Fase nimfa berlangsung selama 3 minggu.

N. virescens

Imago. Berwarna hijau dengan bercak hitam pada ujung sayapnya dan kadang-kadang terdapat bercak hitam pada bagian tengah sayap. Panjang tubuh 4-6mm. Imago dapat meletakkan telur sebanyak 200-300 dalam hidupnya selama 10-20 hari.

Telur. Telur berbentuk bulat panjang, diletakkan berderet seperti sisiran pisang dalam jaringan daun. Warna telur transparan sampai kuning pucat. Telur akan menetas 4-8 hari setelah diletakkan.

Nimfa. Sama dengan nimfa N. nigropectus mula-mula berwarna putih, lalu menjdai hijau. Stadium nimfa 16-18 hari dan terdiri dari 5 instar.

Tanaman inang. Selain pada tanaman padi, wereng hijau juga dapat hidup pada rumput-rumputan seperti Panicun spp., Cyperus spp., Poa spp., Leerasia hexandra dan lain-lain.

Gejala serangan. Kedua spesies ini dapat menyebabkan matinya bagian tanaman yang terserang namun jarang sekali menyebabkan puso. Wereng hijau berperan penting dalam menularkan penyakit virus tungro. N. virescens lebih efektif menularkan penyakit virus daripada N. nigropectus


Tidak ada komentar: